Rabu, 19 November 2014

Harley-Davidson Bertenaga listrik

Tidak ada komentar :

Sahabat Modifikator  –  Jika biang motor bikin motor, pasti hebolah. Disebut bikin motor, lantaran penggerak motornya listrik. Dan itu dilakukan Harley Davidson (HD). Konsep baru ini bernama Project LiveWire atau populer disebut HD LiveWire. Motor dengan tenaga baterai tersebut bisa melaju 0-60 km/jam dalam waktu 4 detik dengan daya jelajah 130 mil. Ketika sudah melaju sampai 130 mil atau setara 210 kilometer, maka baterai harus diisi ulang. Pengisiannya bisa berlangsung selama 30 menit hingga satu jam.
HD mungkin terlambat memperkenalkan motor listrik. Tapi coba lihat desainnya, masih tetap HD, hehe. Apalagi HD dikenal dengan citra motor bongsor yang laki bangat. HD bikin motor tak memandang soal irit-iritan, yang penting kuat dan besar. Sekarang bikin motor listrik yang jelas dikenal hemat enrgi. “Ini permintaan langsung dari konsumen di seluruh dunia,” bilang Matt Levatich, President and Chief Operating Officer of Harley-Davidson Motor Company.
Performa engine HD LiveWire dengan teknologi EV [Electric Vehicle] yang tak ada suara. Ya namanya juga listrik. Bertolak belakang dengan HD sesungguhnya yang bersuara stereo yang menggentarkan. Namun katanya tenaganya seperti pesawat jet.
Levatich lalu menambahkan,  untuk memainkan peran kunci dalam mengembangkan standar kendaraan listrik, harus ada jaringan dealer penyedia  langsung stasiun pengisian baterai.Kami berharap untuk menjadi pengembangan standar dan teknologi EV, maka dibutuhkan pula infrastrukturn dan utilitas kendaraan listrik,” tambah Levatich sambil bilang butuh anggaran besar pula buat menyediakan stasiun pengisian baterai tersebut.

Waduh, canggih sih tapi harga selangit. Fahrul

Suzuki Shogun 2004, Imajinasi Jantan

Tidak ada komentar :

Sahabat Modifikator -- Mimpinya supermoto, motor gabungan pelahap aspal dan tanah. Pula, motor yang bisa loncat-loncat. Tetapi, hasilnya street fighter si jagoan cakar aspal. Raja jalanan! Belakangan diakui sebagai low riders alias motor tiarap  yang lebih banyak dipajang.
Jangan coba-coba ditelanjangi, asli motor ini nanti ketahuan. Au... zangan, dong. Mayu..! Ini Suzuki Shogun 2004. Yii, telanjang juga. Butuh berpikir keras menyulapnya jadi jantan. “Supermoto wakil dari motor serbabisa. Saya inginnya seperti itu,”  amin Rudi Permana, orang Purwokerto, Jawa Tengah. Pmilik modif, penggemar berat supermoto. Dia serahkan proyek pada Billy Custom.
Garpu atau fork depan model teleskopik panjang. Dulu, disebut sokbreker ayam jago. Ditambah monosok dengan paket bawaan lengan ayun yang panjang. Dengan komposisi ini, sementara konsep supermoto berjalan. Kira-kira sebentar lagi akan terwujud mimpi Pak Rudi. Kalau mau cepat sih, lihat fotonya dong.
Dari pada bikin rangka tambahan atau back-bone, lebih bagus pelat galvanis jadi bodi. Walah, si Topo dari Tauco Custom Builder (TCB) dapat saingan. Si Topo itu, saban bicara sebut galvanis. Katanya,  seni modifikasi yang tidak ternilai merancang galvanis jadi bodi. Po, po… kirain di kolong Indonesia ini hanya yang  bernama Topo yang bisa.  

Dari bodi galvanis ini mimpi supermoto buyar. Mungkin saat lagi nyenyak bermimpi, keburu bangun. Kucing lewat menjatuhkan piring, priiiing..! Supermoto pun jadi street fighter. Postur bodinya lebih pendek, meninggalkan roda belakang. Itu ciri raja jalanan. Sedang supermoto dasarnya dari special engine. Tangki pipih dan jok sampai belakang tipis. “Iya, ya,” celetuk Rudy sambil mengucak matanya.

Sumbu roda keburu panjang untuk kejar mimpi. Bahkan, kepanjangan untuk ukuran supermoto. Konstruksi monosok lebih miring, membuat belakang jadi rendah. Ini diimbangi menurunkan sokbreker depan, lebih pendek. 
Jadilah Imajintor Tinggi. Fahrul
Sumber : http://duniamotormodif.blogspot.com

Data Modifikasi
- Sokbreker depan  : Custom USD
- Monosok  : Satria RR
- Pelek depan  : Sprint 2.50x17
- Pelek belakang  : Sprint 3.00x17
- Ban depan  : Swallow 110/60-17
- Ban belakang  : Swallow 130/60-17
- Footstep belakang  : Satria FU
- Lampu depan : Custom foglamp
- Tail light  : Revo
- Kenalpot  : Yoshimura
- Lengan ayun : Hand made
- Cakram set belakang  : Satria set
- Bodi   : Full custom plat
- Biaya modifikasi  : Rp 9 juta


Selasa, 18 November 2014

Tiger 1997 Modif tiga aliras

Tidak ada komentar :
Otosport - Namanya modifikator, Do’i ogah hasil karyanya sama dengan yang lain. Apalagi Honda Tiger lansiran 1997 memang tunggangan kebanggaan builder asli Brebes ini. “Ada kebebasan saat saya memodifikasi motor milik saya sendiri, saya bisa bebas membuat bentuk apa saja, tanpa harus disesuaikan dengan taste orang lain,” bilang builder yang ‘nyaut’ jika di panggil Wiryo.
Alhasil, Honda Tiger kebanggaannya punya kolaborasi tiga aliran yaitu minor Fighter, cafe racer dan klasik. Wow!!!.

Sekarang kita sama-sama bedah proses modifikasi dari ketiga aliran itu. Pertama, minor fighter, aliran modifikasi yang berasal dari Purwokerto ini identik dengan motor buntung dengan kaki-kaki kokoh.
Jadi ‘Si Tiger’ harus disunat, Jack. Hehehe. Maksudnya rangka bagian belakang dipapas. “Saya potong rangka bagian belakang sampai ke dudukan tangki, jadi rangka asli tiger hanya tersisa center bonenya saja. Nah, agar bisa ditunggangi, saya rangkai ulang rangka belakang dengan pipa mekanik berdiameter ½ inci dengan tebal 2,5 mm agar bisa menopang jok single seater, rangka belakang itu saya bikin knock down,” beber pria berjenggot ini.
Hasilnya rangka buntung yang sesuai dengan gaya Minor Fighter mulai terlihat. Nah, uniknya bentuk buntut yang diusung mengacu pada gaya modifikasi kedua, yaitu cafe racer yang bagian belakangnya bentuknya mirip pantat tawon. Bodi pantat tawon dibikin dari bahan galvanis setebal 1 mm, jack.

Sekarang, mengacu pada aliran klasik yang terlihat lewat tangki gambot milik Honda CB yang di custom ulang. Agar tangki terlihat gendut, pada bagian belakang tangki Honda CB yang agak turun dibikin oval dengan menambahkan pelat galvanis.
Walaupun ketiga aliran sudah terlihat. Tapi, proses modifikasi enggak hanya berhenti sampai di sana, Jack. Wiryo mulai mengarah pada bagian kaki-kaki, agar motor terlihat lebih macho. Lengan ayun dipilih model pro arm milik Ducati Hipermotard, sedangkan sok depan aplikasi suspensi gaya upside down buatan lokal.

Pada proses itu bentuk motor sudah terlihat, yahud. Tapi namanya juga builder, Jack. Masih belum puas juga doi. Bagi Wiryo pada bagian tengah motor terilhat kosong dan jika dilihat dari depan motor terlihat lucu, kaki-kaki gambot, tapi bodi langsing. Hehehe, makanya doi menambahkan pipa mekanik setebal 2,5 mm dengan diameter ½ inchi yang ditempelkan pada bagian bawah tangki.
“Pipa yang ada di bawah tangki saya bikin sama dengan rangka belakang yang aplikasi model knock down, karena namanya juga modifikator saya ingin beda dengan yang lain, jika builder lain bikin rangka di las, saya pakai model knock down, tapi tetap safety saat motor diajak riding,” bilang builder hitam manis ini.


Kelar urusan rangka dan bodi proses modifikasi berlanjut ke proses 
pemilihan warna. Warna yang dipilih coklat karena bagi Wiryo warna 
coklat punya kesan klasik, dan dari warna coklat itu motor ini akhirnya 
diberi nama Mocachino. Namanya imut enggak sesuai dengan tampilannya ya,
 Jack? Hahaha.
Terakhir tinggal proses penyesuaian agar motor nyaman saat dikendarai dan enak dipandang. Setang milik Baros dengan model lebar dipilih agar saat riding motor bisa bermanuver, dan lampu dengan aplikasi LED agar saat riding malam motor tetap nyaman. Begitu, Jack.

Sumber : jackbiker.com

Data Modifikasi

Ban depan: Michelin 120/60-17 Ban belakang: Metzeler 190/55-17 Handgrip: Baros Setang: Baros Knalpot: Custom
Wieryo Custom: Jl. Cipinang Muara II, No. 53 Jatinegara, Jakarta Utara.
Telepon: 0859-2130-0042

Yamaha Scorpio " Terang Bukan Berarti Lembut "

Tidak ada komentar :
otosport - Gaya modifikasi motor buntung ala Minor Fighter ini punya ciri khas memangkas bodi belakangnya. Tapi untuk motor ini, sang builder yang juga anggota Minor Fighter Simpul Jakarta mengubah rangkanya secara total. “Jika biasanya saya hanya mengubah rangka bagian belakang saja, kali saya ubah semua rangkanya, dan yang dipakai hanya leher komstirnya saja,” beber Anas Yang ‘nyaut’ jika dipanggil Udin.


Rangka tadi dibuat dengan pipa mekanik dengan tebal 2,5 mm dan diameter 1,5 inci pada bagian center bone sedangkan rangka belakang diameternya 1 inci. “Sengaja saya bikin lebih lebar karena rangka yang saya bikin modelnya keluar, jadi bisa membuat kesan motor ini kekar,” bilang Anas builder yang bengkelnya bernama Dien’s Bike.




Untuk menahan hentakan kala motor diajak riding, kaki-kaki limbah moge jadi pilihan. Sokbreker depan aplikasi milik Kawasaki Z10 sedangkan lengan ayun comot milik Yamaha R1. Selain itu ban tapak lebar berukuran 120/70-17 (depan) milik Pirelli dan 190/55-17 (belakang) dari Bridgestone Battlax. Nah, velg dijarah punya Suzuki GSX 1400 dengan ukuran 6.00-17 (belakang) dan 3.5-17 (depan).
sumber : jackbiker.com



Vixion 2010 Minor Fighter Sekisar 10JT

Tidak ada komentar :
otosportindo - Untuk mengubah tampilan Yamaha Vixion ini menjadi lebih sangar dan gahar, sang pemilik sekaligus modifikator Vicky Alham Minja mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 10 jutaan. Dengan biaya tersebut motor ini dimodifikasi dengan konsep Minor Fighter.
Mengenai tempat perubahan motor ini dilakukan di rumah modifikasi Wir Custom. Sedangkan untuk waktu yang ia butuhkan, kurang lebih satu bulan.
Agar tampil bisa tampil maksimal sesuai dengan konsep, Yamaha Vixion lansiran tahun 2010 ini diganti dan dipasang beberapa part. Perubahan yang paling mencolok yakni pada bagian body dan kaki-kaki.



bagian kanan dan
Untuk perubahan body Be. Sedangkan untuk bagian belakang sedikit dinaikkan dan rangka di potong 18 cm. Selanjutnya untuk Body Sebagian Di Custom Fiber Glass Dan untuk Rangka Samping DI tambah Dengan Jaring Besi ( MIRIP DUCARTI ) dan Bagian Buntut DI potong Seperti layaknya Minor Fighter Kebanyakan.
sumber : otosia.com

Data Modifikasi :
Body            : CUSTOM/
Ban D/B       : 120 & 120
Knalpot        : Nob1 3BLOD
Velg D/B      : Chemco
Stang            : K-X Baplang
SwimArm    : Banana Arm Custom


BERUBAH TOTAL

Tidak ada komentar :
SALAM SPORT - Seirig berkembangnya jaman banyak sekali jarang yang menunggangi motor mattic untuk di modif atau di buat yang lainnya dan kebanyakan adalah motor kelas bebek / kelas sport.

Dan Mulai Hari ini yaitu tanggal 18 - NOVEMBER - 2014 Motor Matic Holic Berubah Semua artikel didalamnya dan melakukannya dengan matang - matang dari hasil Diskusi PBC
( Pekalongan Brain Custom ) Blog ini berubah nama menjadi OTOMOTIF SPORT

dengan WEB http://otosportindo.blogspot.com.