Jumat, 19 September 2014
MIO ala Street Fighter
Sobat Modifikator - ini ada juga modif motor matic keluar dari
pakem. Gaya Street Fighter (SF) tidak hanya cucok untuk motor jenis
pria. Tapi, jika diolah pada motor feminim pun terlihat bagus. Asal,
olahan dan hasilnya harus pas dengan konsep yang ditawarkan.
Temanya SF bergaya single seater, paduan bodi simpel dan olahan sasis sederhana lebih menonjol. Ciri SF tampak jelas pada pemilihan sikilan atawa kaki-kaki. Enggak terlalu gendut, “Tapi, cukup untuk menunjukkan aksen SF yang cenderung agak gede namun fungsional
Semuanya memang mengarah ke sisi fungsional. Makanya nggak heran kalau pelek masih aplikasi model jari-jari. “Sebab susah mencari pelek lebar yang bagus dengan ukuran 14 inci. Kalau untuk ukuran 17 inci, limbahnya lebih mudah untuk dicari,” cuap modifikator penyuka kacamata hitam ini.
Makanya bodi pun pilih desain kombinasi, bagian depan terlihat cenderung gendut dengan pilihan bentuk padat dan lebar khas SF. Apalagi, bodi depan itu digabung sama bodi belakang mungil bin lancip
Ciri ala petarung jalanan yang lainnya adalah pemakaian sasis tubular pada tengah dek depan. “Tidak ada fungsi secara material, cuma sebagai aksen visual aja biar nuansa street-nya terasa dan lebih dinamis,"
Contohnya pemilihan bentuk jok dan bodi belakang. Jika dicermati, memang buntutnya kecil. Otomatis, tangki harus pindah posisi. “Selain secara konsep memang tangki harus pindah, juga biar center of gravitynya tetap sempurna seperti motor standar, jadi, motor nyaman dipakai saat riding. Sebab, beban bertumpu di depan,”
Anda Juga Minat Dibin Model Seperti Ini :D. Fahrul
DATA MODIFIKASI
Ban depan: FDR 100/70-14
Ban belakang: FDR 160/80-14
Sok depan : RX King
Sok belakang: F1ZR
SG88: 0878-26280866
Kamis, 18 September 2014
ScoopyFI keren ala Pemula
Indi alias Indie, sebuah singkatan yang berasal dari kata independen. Tentunya, punya arti luas. Yaitu, bebas, merdeka atau berdiri sendiri. Rasanya, konsep ini juga yang mewakili modifikasi di Honda Scoopy-I yang mejeng di stan AP Honda Thailand di Bangkok International Motor Show 2011 yang baru lalu.Konsep yang ditawarkan unik. Sama seperti desain skubek Honda 110 cc bergenre retro ini. Kesan unik itu muncul dari warna yang ditampilkan. Setidaknya, empat warna ngejreng dibikin tampil dominan. Biru muda, biru tua, kuning dan hijau.
Penempatan warna harmonis membuat Scoopy-I tampil lebih funky! Tidak terikat harus mengarah ke satu konsep. Namanya juga indie. Jadi bebas tentukan warna selama asyik dilihat.
Begitu juga kelir pelek. Coba perhatikan, meski antara pelek depan dan belakang beda warna, tapi tetap terlihat sinergi untuk mendukung tampilan bodi juga keseluruhan desain.
Sama halnya jok yang aplikasi bahan kulit berlapis bahan glosy atawa mengkilap. Jok ini, seakan dibuat memiliki dua bagian terpisah. Ya, untuk pengendara dan boncengers. Desainnya, terlihat glamour. Buat setang, Scoopy Indi ini tetap pakai batok standar. Ciamik!
Fino ala GP
Tapi, tidak murni seperti semplakan Jorge Lorenzo atau Ben Spies di MotoGP 2011 ini! Sebab Fino yang ini, pacuan tetap menggunakan segala part pemancar cahaya alias head lamp dan stop lamp. Kan, diperuntukan buat modif harian. Kalau gak, bisa kena tilang tuh! Lumayan, 1.000 Bath atau sekitar Rp 300 ribu.
Kesan modif ala MotoGP juga ditampilkan lewat aplikasi knalpot racing dengan silincer karbon. Macam knalpot yang dipakai di M1. Demi memperkuat kesan kokoh, bagian dek tengah dihiasi pipa tubular. Tapi, fungsinya tidak jelas! Apakah sebagai pemanis atau stabilizer rangka depan belakang.
Honda PCX Fokus Di Body
Edy Djunarko memang demen main modifikasi. Saking demennya, bos pemilik dealer Honda di Kawasan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur ini tidak hanya melayani penjualan dan layanan servis semata.Bahkan kini sampai bela-belain membuka divisi khusus modif. Namanya Lumenindo Modified yang resmi buka bengkel di Jl. Kalirungkut, Surabaya. Dari bengkel ini beberapa tipe motor kelahiran sayap kepak sukses dicustom.
"Khusus PCX ini ubahannya cukup minimalis. Karena tampang aslinya sudah keren. Kita hanya mempertegas beberapa sektor untuk lebih mendongkrak tampilan," tegas Rony Suhartanto, staff Edy yang dapat tugas menghandle divisi dandanin kuda besi.
Kita bahas langkah pertama yang fokus pada urusan bodi. "Pemasangan striping ini dirasa paling penting untuk mengubah suasana bodi. Tujuannya biar tidak berkesan polos dan kosong," bilang Rony yang pakai striping dominan gold bertuliskan Ride it warna putih.
Selain striping yang katanya dibawa Edy langsung dari Thailand adalah setang berlabel Bikers. Model berbeda dari batang kemudi bawaan PCX. "Yang ini model jepit. Biar bisa dipasang dengan baik dan mantabs, sebelumnya tentu harus pasang raiser yang memang buat setang jepit juga," tutur pria ramah ini.
Tambahan lain ada pada pemasangan sokbreker belakang. Pasti sektor ini paling dilirik untuk direvisi. Itu karena model yang diaplikasi terlalu simpel, makanya sok merek Combiz dipercaya menggantikan sok asli bawaan skubek premium yang sukses sabet gelar Bike of The Year di ajang MOTOR Plus Award 2010 lalu.
Keren!
Urusan saluran buang atau knalpot tidak luput dari perhatian. Maksudnya model dan suara knalpot, tetap jadi pertimbangan utama. Kalau aslinya, dari model maupun suara masih dianggap terlalu sopan. Apalagi dengan kondisi beberapa sektor yang sudah mengalami rombakan seperti sekarang, tentu knalpot standar kurang matching jika tetap dipertahankan.
Pilihan jatuh pada knalpot racing yang pakai cap Over. Jadi, kalau dilihat secara keseluruhan, tampilan PCX ini tampak lebih elegan dan tentunya juga begitu kental nuansa sporty.
Dengan knalpot baru ini, Edy jadi lebih percaya diri geber. Selain suara besar, tenaga yang disemburkan bikin betah tangan betot grip gas.
DATA MODIFIKASI
Ban depan: IRC 90/90-14
Ban belakang: IRC 90/90-14
Sok belakang: Combiz
Handgrip: X-Speed
Setang: Bikers
Knalpot: Over
LM: (031) 60144306
Mio Style Big Sporty
Konsep awal diambil dari motor matik Yamaha Majesty yang berkesan mewah dan eksklusif. Lalu dikembangkanke arah sporty tanpa meninggalkan tema awalnya, yaitu matik berbodi besar,†ujar pemilik bengkel M1 di Jl. Gunung Muliawan Timur, Denpasar, Bali.
Kesan big matic bisa dilihat dari bagian depan. Karena itu yang menjadi ciri khas Majesty yang kini lebih sporty. Perombakan pun tidak terlalu repot, karena lampu utama hanya andalkan batok lampu copotan dari Yamaha Nouvo Z.
Penyesuaian lain juga terjadi di tebeng depan. Visor milik Kawasaki Ninja 250R yang berada di atas lampu utama, makin dipertegas tebeng baru dari cetakan bahan fiber. Uniknya lagi, di bagian itu ditempel LED yang ketika menyala akan terbaca M1.
Masih di bagian visor, ada sedikit improvisasi pada bagian spion. Kalau aslinya Majesty kaca spion berada di setang, pada Mio ini diposisikan di cover bodi. Katanya sih terinspirasi sejumlah moge terbukti hasilnya oke juga.
Sebagai penyeimbang tebeng depan yang sudah membesar, bagian belakang tak luput dari ubahan. Oleh Made yang pada saat itu ikut ajang Bali One Heart Contezt Modification 2010, Oktober lalu,Mio Soul dilengkapi komponen audio berupa 2 buah subwoofer dan speaker serta head unit. Alhasil, juara pertama kelas perform audio berhasil disabet.
Untuk urusan bodi belakang memang dibiarkan standar. Hanya ada penambahan bodi kit di dek juga di atas jok boncenger dibanding ubahan terdahulu. Begitu juga pijakan kaki tambahan di atas bordes juga di bagian dek belakang.
Urusan buritan, Made memaparkan kalau roda belakang sedikit dimundurkan. Katanya dia pasang part variasi undur-undur yang punya panjang sekitar 15 cm. Otomatis dudukan sok bekalang bagian atas dan bawah harus dibuatkan adaptor baru untuk menopang kedua sok.
Awalnya tunggangan ini dikrom plastik pada seluruh bodi Soul. Sekarang berkat trik dan pemilihan cat serta pernis pas, pada garapan Made, hanya memanfaatkan cat merah solid di sekujur bodi.
Sementara efek mengkilapnya ditujukan dengan memberi sentukan krom. Sentuhan itu fokus di beberapa bagian, terutama sayap dan bodi tengah. Sedang untuk pelapisan akhir, Made lebih merasa sreg kalau memilih merek DuPont.
DATA MODIFIKASI
Pelek : Custom 14 inci
Ban : Delitire 120/70-14 dan 140/70-14
Sok depan : Upside down Variasi
Sok belakang : YSS classic
Knalpot : ZOX
Footstep : Bungbon
Tuas rem : Brembo
Setang : Custom
Varla Ala japanse robot
Modifikasi big matic di Indonesia Timur kian menjamur. Seperti dipaparkan spesial pada halaman ini, khusus mengulas abis soal skubek berbodi gambot.Diawali ubahan pada skubek milik Satrio Aji, penunggang Honda Vario 2006. Warga di Jl. Gajah Mada, Ponorogo, Jawa Timur ini, memilih tema modifikasi big matic Japanese.
â€Å“Big matic bisa dilihat dari penambahan dan pemasangan body kit di sekujur bodi. Tak hanya itu, rangka dan kaki-kaki juga ikutan diperpanjang. Sedang unsur Japanese tampak di pemasangan stiker dan setang Robocop,†imbuh Satrio.
Ubahan paling kental terlihat jelas pada bagian tebeng depan. Di mana bagian ini bukan cuma terjadi pembesaran, tapi juga ada penambahan rumah lampu Honda Airblade from Thailand yang masih satu pabrikan dengan Vario.
Menyesuaikan rombakan tebeng depan, bagian belakang pun tidak luput dari ubahan. Tak ayal Satrio yang mempercayakan rumah modifikasi Garasi Modified (GM), lantas memperbesar dimensi bagian itu dengan membuat pundukan di tengah bordes yang aslinya kosong.
â€Å“Karena ada penambahan bodi kit di belakang tebeng dan tengah, rangka asli terpaksa di perpanjang sekitar 10 cm.
Biar kelihatan manis atau tidak terlalu kosong, sirip angin di bodi Honda Supra X 125 dipasang,†imbuh pria yang mengaku sudah habiskan dana sekitar Rp 25 juta.
Bodi kit tengah yang merupakan bagian tambahan ubahan, dipasang sejajar ke bodi tengah asli Honda Vario yang bisa dilihat dari siripnya. Sehingga identitas asli motor yang sudah dimodifikasi itu tidak hilang atau tergusur.
Rombakan paling radikal tampak jelas pada buritan. Di mana bodi asli Vario yang lebih runcing justru dibikin jadi lebih semok. Makanya oleh Satrio, lampu rem belakang diganti batok lampu Honda GL-Pro. Wah, gak bahaya tuh?
Selaras bodi depan, bagian belakang dikasih boks tambahan di kanan kiri. Bahkan behel belakang juga sudah ikut dibikin besar. Serba besar.
Kalau bodi sudah gambot tapi kaki-kaki masih kecil, dilihatnya pasti aneh. Di bagian ini tidak didiamkan oleh Satrio si pemilik tunggangan. Sehingga sektor ini tetap perlu ada penyesuaian.
Misalkan suspensi depan. Setang variasi ala Robocop yang jadi ciri khas tongkorngan Japanesse, ditopang peredam kejut upside down LHK yang diisi pelek custom lebar 4 inci. Bahkan perangkat ciet, juga sudah andalkan master rem Nissin untuk menjepit cakram LHK.
Sedang roda belakang yang mundur 25 cm, diisi pelek custom 8 inci dan diredam suspensi WP Fusion. Bagian ini juga sudah dilengkapi rem cakram yang masih tetap mengandalan produk yang sama.
DATA MODIFIKASI
Mesin atas : Honda CBR150
Ban depan : Delitire 120/70-14
Ban belakang : Delitire 140/70-14
Audio : Sea_Bus
TV : Super Flast 7 inci
Cover as : Yoshimura
Rabu, 17 September 2014
Skywafe Melar Tapi Simple
Pria yang tingggal di Jl. KH. Malik Dalam, Kedungkandang, Malang ini hanya sedikit custom bodi dan kaki-kaki. "Bagian yang kena ubahan jelas terlihat di bawah bodi. Seperti pemasangan bodi kit mulai dari sayap, bawah bordes, hingga cover bodi samping. Bahan yang digunakan dari serat fiber," ujar Nasrudin bangga.
Bodi kit itu sendiri dipasang mengandalkan sekrup yang diikat ke berapa bagian. Mulai dari sayap samping, bawah bordes hingga sisi luar bodi skubek. Intinya, pemasangan bodi kit ini dibikin model knock down agar bisa bongkar-pasang.
Selain cover bodi, perubahan juga terjadi pada sepatbor depan juga belakang. Kedua pelindung roda itu digarap hampir menutupi sebagian permukaan roda yang merupakan ciri khas dari motor low rider. "Sepatbor depan dipasang seperti biasa di segitiga. Cuma biar bagian samping tidak gampang goyang, di dalamnya dikadansih batang penahan. Sedang untuk braket sepatbor belakang, cukup hanya dipasang ke rumah CVT," ujar pemilik rambut model mohawk ini.
Skubek yang dimodif di Roda Jaya Motor di Jl. Borobudur, Blimbing, Malang ini, dirombak bagian setang aslinya. Awalnya terlindung cover, oleh pria yang suka mengenakan pakaian ala biker itu diganti part variasi. Model Robocop berikut instrumen panel pakai produk KTC.
"Berhubung batok setang sudah diganti, spidometer juga disesuaikan model digital. Selain berkesan modern, spido model ini juga mengisi kekosongan di bagian yang sudah diubah," lanjut Nasrudin yang juga menyesuaikan tebeng depan.
Pemasangan ban lebar dan undur-undur di Suzuki Skydrive termasuk langka. Apalagi peranti variasi khusus untuk skubek ini masih jarang di pasaran. Makanya harus dibikin supaya lebar profil ban tidak berpengaruh ke rumah CVT.
Oleh sebab itu, undur-undur dengan panjang 25 cm dikasih stabiliser sok Gazi di triple T yang lebarnya 18 cm. Pemasangan ini mampu meredam kejut mesin berikut rumah CVT ketika dipakai jalan.
Sedang pelek mobil yang memiliki lebar 5 inci dengan ring 14 inci, dipasang agar tetap lurus dengan roda depan tanpa harus banyak ubahan berarti. Dan untuk memaksimalkan kerja peredam kejut belakang tadi, di bagian atas mesin masih harus dibuatkan adaptor lagi. Tentunya berfungsi untuk menopang sokbreker satu lagi.
DATA MODIFIKASI
Pelek : Custom 14 inci
Ban : Delitire 120/70-14 dan 140/70-14
Sok depan : Upside down Variasi
Sok belakang : YSS classic
Knalpot : ZOX
Footstep : Bungbon
Tuas rem : Brembo
Setang : Custom
Yamaha Mio Modif Ala Ular Pohon
Bahkan sang modifikator pun kaget setelah jadi. "Kami merancangnya dengan maksud racing look yang beda dari sekadar gaya drag, eh ternyata hasilnya malah seperti ini," kekeh Made Ambara, modifikator kondang asal Denpasar, Bali.
Bentuk ular tadi terbayangkan karena sekarang bentuk setang dan batok lampu yang sudah benar-benar beda. "Soknya menggunakan produk variasi dan posisinya dibikin lebih tegak," kata pria gemuk ini.
Kemudian pada bagian atasnya dipilih lampu copotan Yamaha Tiara. "Setelah itu batoknya sedikit dibentuk, sehingga lebih misterius dengan berbagai lekukan, akhirnya memang berkesan seperti sebuah kepala," tambahnya.
Proses berikutnya berlanjut ke bagian bodi. Hampir seluruh bodi dibuat ulang dengan patokan tidak merusak rangka. "Hanya memapas sedikit saja di belakang, sebab ingin bodi yang lebih pendek daripada aslinya," kata pria yang membawa bendera M1 Modification ini.
Beberapa bagian bodi dilubangi. Misalnya bodi samping. "Kalau yang ini untuk menunjang konsep racing tadi, jadi memberikan udara yang cukup untuk bisa mendinginkan mesin. Walaupun engine masih standar tapi ini memang murni fashion only," tuturnya lagi.
Bukan hanya sebatas itu, pada bodi depan persisnya di bawah komstir dibuat lagi banyak lekukan. "Kalau ini sedikit meniru susunan tulang rusuk," tegas penggemar makanan laut ini. Supaya lekukannya lebih tegas, diberi efek kelir hitam dan putih supaya terlihat seperti batang tulang sungguhan.
Terakhir, supaya si ular ini terkesan ramping dan gesit, dipilih setang variasi model drag. "Desain ini melahirkan ular kencang dan gesit serta mengilap," tegas pemilik bengkel di Jl. Gunung Muliawan Timur No. 15X, Denpasar ini.
Ada hal yang unik dalam kreasi Made Ambara ini kali. Yaitu pada bentuk spidometer yang dipilihnya. Ogah mekakai produk variasi, Made pilih custom dari motor massal yang beredar.
"Menggunakan punya asli Jupiter-Z, kemudian dicustom supaya terlihat lebih futuristik," katanya. Memang bentuknya menjadi harmonis dengan bodi karena terkesan kokoh.
Selain itu harmonisasi kesan kencang atau balap yang ingin ditampilkan tadi coba dilakukan dengan pemasangan double disc di depan dan satu di belakang. "Untuk teromol menggunakan punya Ninja, gampang karena sekarang juga sudah pakai ring 17 inci," cuapnya.
Pilihan knalpot pun semakin menguatkan semua kesan tadi.
DATA MODIFIKASI
Ban : Blackstone 90/80-17
Pelek : TK
Teromol : Ninja
Setang : Custom
Knalpot: AHRS
Sok : YSS
M1 : 0819-9927-1555
Vario125FI Modif Ala Trail
Honda Click-I atau biasa di sebut Vario 125FI ini menawarkan konsep skubek trail. Memang, untuk mewujudkannya juga mudah. Cukup ganti ban tipe jalan raya pakai pacul yang siap dipakai melibas trek off-road.Tapi, bukan cuma itu yang dilakukan Click-I atau yang di Tanah Sir lebih dikenal dengan Vario CBS ini. Penggantian sok depan juga ikut dilakukan. Kini, sok depan terlihat lebih panjang lewat pemakaian variasi yang tabungnya bergaya upside down. Begitu juga as sok dan jarak mainnya makin panjang juga.
Buat menemani ubahan roda dan sok depan, setang dibuat model naked. Tak ada lagi batok yang bertengger. Mengadopsi segitiga atas berikut raiser tinggi, setang dibuat ala Pro Tapper.
Kesan kokoh diberikan pemakaian besi bulat yang dipasang di dek tengah bagian depan. Kombinasi besi ini seakan menghubungkan bagian rangka depan dek pijakan kaki pengendara.
Biar tampil mejadi tidak biasa lagi, permainan warna mencolok ikut disemburkan. Terutama hijau dan biru. Itu juga pelek depan-belakang dicat berbeda.
Vespa V31T 1951
Tapi, namanya skuteris sejati memang enggak gelap mata. Ditawari barang mewah, nyaman dan berkelas engak ada artinya. Sebab kedua mobil itu katanya tidak sebanding dengan sejarah skuter yang sudah menemaninya sejak tahun 2000 silam.
“Tuh boil (mobil, red) memang pasaran. Tapi mimiliki dan menunggangi Vespa yang di produksi tahun ’51 dan masih banyak part aslinya, belum tentu semua orang punya. Itu yang bikin bangga dan selalu menghargai nilai story,” papar warga komplek Taman Fortuna BSD, Blok 8/Q, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Cuma kalau mau lebih tahu dalam, apa sih yang bikin Larry sampai begitu ngotot mempertahankan skuter Italia miliknya ini. Sampai-sampai Harley-Davidson WLA dan bebebara motor tua yang pernah dimilikinya dilego hanya untuk skuter pinggul besar ini.
“Seperti dibilang. Vespa memang unik dibanding motor lain. Terutama pada bagian komponen pemindah gigi. Bisa dilihat dari bagian itu yang menyatu di tuas kopling dan modelnya pakai kabel. Kalau motor tua lain pakai batang pengungkit untuk oper gigi,” bangga Larry yang main Vespa sejak 1994.
Keunikan lainnya juga bisa dilihat dari bentuk tebeng dan bodi. Vespa tipe ini lebih lebar juga tidak ada nut di tengah. Banyak skuteris bilang, bagian itu biasa disebut dasi. “Apalagi lampu utama ada di sepatbor depan, bukan di setang seperti umumnya,” jelas Larry yang masih pegang sertifkat motor ini. He..he..he.. kayak tanah aja sampai dilangkapi sertifikat segala.
Dan kalau mau tahu kenapa dijaga segitu kuat dan telaten, ternyata beberapa bagian partnya di skuter dibuat dari bahan aluminium. Seperti di sepatbor depan, boks samping kanan-kiri, batok lampu depan-belakang juga rak boncenger. Artinya, memang nggak bakal karatan ya.
“Yang asli memang dibuat dari aluminium, bukan pelat. Makanya mesti ekstra hati-hati kalau enggak mau gampang rusak atau penyok. Sebab kalau sudah cacat, agak sulit untuk memperbaikinya kembali,” pesannya serius.
Pantes segitu kekehnya.
Melihat sakelar motor biasa, nggak aneh. Ada tombol lampu, juga dilengkapi tombol klakson dan elektrik starter. Semua dipasang dan ditempatan di sangkar terpisah.
Tapi, sakelar di Vespa V31T 1951, bentuknya agak unik. Semua terdapat dalam satu sangkar dan cuma ada di kanan. Dari posisi kiri ke kanan ada engine cut-off, lampu utama, dim dan tombol klakson di bawah.
KARBU BAJAJ
Merestorasi komponen agar kembali seperti semua memang tidak semua bisa dilakukan. Apalagi kalau part yang mau diganti terbilang langka, vital dan belum tentu bisa diadopsi. Macam Vespa V31T 1951 milik Larry Tungka.
Biar tetap bisa diajak mengaspaal, jantung skuter ini pun diganti. Cuma karena harus menyesuaikan dimensi, posisi dan konstruksi, karburator yang tepat hanya dimiliki oleh motor Bajaj roda tiga yang masih banyak seliweran.
BUKAN CUSTOM
Lihat boks kanan skuter ini jangan berpikir habis dicustom. Sebab boks pelindung mesin ini memang ada coakan besar seukuran tutup kipas. Makanya orang awam pasti berpikir kalau itu bikinan sendiri.
Padahal menurut Larry si empunya motor, Vespa tipe ini aslinya dirancang seperti itu. Beda dengan Vespa tahun '60-an yang dibikin model kisi-kisi pada boks mesin. Tapi, buat infomasi, lebar coakan enggak terlalu besar. Justru kalau besar, bisa tidak asli atau malah memang sudah dicustom.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Pirelli 120/60-17
Ban belakang : Battlax 140/70-17
Knalpot : Suzuki GSX 400
Pelek belakang : Baros 4,5 x 17
AE Garage : 0815-9941260
Selasa, 16 September 2014
Scoopy Drag Simple 155CC
Square alias sama antara
diameter x stroke piston, jadi kunci kemenangan drag bike kelas 155 cc.
Tepatnya di Honda BeAT pacuan Ardiansyah Ucil dari tim Hariot Key Speed,
Bandung. Juara 1 pada pentas adu kebut trek lurus di Harapan Indah,
Bekasi beberapa waktu lalu.
Konstruktor alias perancang mesin BeAT sanggup 8,61 detik di trek 201 meter ini, yaitu duet maut antara Rio Teguh dan Kentardima. Mereka sukses membuat square antara diameter x stroke piston yaitu 58 x 58 mm.
Konstruktor alias perancang mesin BeAT sanggup 8,61 detik di trek 201 meter ini, yaitu duet maut antara Rio Teguh dan Kentardima. Mereka sukses membuat square antara diameter x stroke piston yaitu 58 x 58 mm.
Di atas kertas, bisa dihitung. "Kapasitas silinder mencapai 153,2 cc," jelas Rio Teguh yang anak dari mantan orang nomor satu di Jawa Barat itu.
Untuk membuat square dengan hitungan diameter x stroke 58 x 58 mm, paling awal dicari piston dahulu. "Dianggap paling pas adalah piston Honda Sonic. Tentunya dicari versi yang orisinal supaya lebih tahan gebuk," tambah Kentar.
Piston ini dianggap lebih ringan dibanding piston lain. Kekuatannya juga terjamin karena yang dipakai orisinal Honda Sonic. Asyiknya lagi, lebih pendek dari piston standar BeAT. Sehingga posisinya lebih mendem dan tidak perlu lagi pakai paking tebal untuk bisa naik stroke.
Piston Sonic juga punya lubang pen yang sama dengan BeAT. Yaitu 13 mm. Sehingga memang lebih menguntungkan. Klop sama lubang setang piston standar.
Selanjutnya tinggal membuat agar stroke Honda BeAT jadi pas 58 mm. "Cukup pakai pen stroke 1,5 mm. Penambahan stroke jadi 3 mm," timpal Kentar lagi.
Kondisi standar, stroke atau langkah piston Honda BeAT yaitu 55 mm. Ditambah kenaikan 3 mm, stroke akhirnya jadi 58 mm. Kondisi ini membuat BeAT jadi benar-benar square.
Mesin square punya keuntungan. Antara power dan torsi jadi
seimbang. Didapatkan torsi besar namun putaran mesin juga cepat naik.
"Dari hasil dynotest power 19,2 dk," beber Kentar.
Tinggal bermain di kepala silinder. "Kunci tenaga mesin 4-tak adanya di head. Dan bagian itu memang Tetap harus digarap serius," sambar Rio Teguh. Kepala silinder cukup menggunakan klep Honda Sonic. Ukuran katup isap 28 mm dan buang 24 mm.
Tinggal bermain di kepala silinder. "Kunci tenaga mesin 4-tak adanya di head. Dan bagian itu memang Tetap harus digarap serius," sambar Rio Teguh. Kepala silinder cukup menggunakan klep Honda Sonic. Ukuran katup isap 28 mm dan buang 24 mm.
Ukuran
lubang inlet juga ikut mempengaruhi power. Dipadukan dengan klep Sonic
itu, Kentar korek lubang isap sampai 26 mm. Untuk lubang buang 23 mm.
Baru kemudian dipadukan dengan kem Kawahara yang durasinya diatur ulang. "Kem isap dan buang dibuat sama-sama membuka selama 265 derajat,"kompak Rio dan Kentar yang mau buka speed shop di Jl. Mohamad Toha No. 274, Bandung.
Kem isap dan buang irama membukanya dibuat sama. Klep isap membuka 25 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah).
"Sedang klep buang membuka 60 derajat sebelum TMB dan nutup 25 derajat setelah TMA," jelas Rio yang mulai buka bengkel akhir bulan ini.
Baru kemudian dipadukan dengan kem Kawahara yang durasinya diatur ulang. "Kem isap dan buang dibuat sama-sama membuka selama 265 derajat,"kompak Rio dan Kentar yang mau buka speed shop di Jl. Mohamad Toha No. 274, Bandung.
Kem isap dan buang irama membukanya dibuat sama. Klep isap membuka 25 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah).
"Sedang klep buang membuka 60 derajat sebelum TMB dan nutup 25 derajat setelah TMA," jelas Rio yang mulai buka bengkel akhir bulan ini.
Scoopy Ala Simple Retro
Agus Budiyono, juragan jual-beli mobil dan motor Budi Agung Motor asal Palur, Karanganyar-Solo, sodorkan konsep retro elegan pada Honda Scoopy miliknya.
Selain bertabur variasi yang diklaim pilihan, Nyonyo, panggilan Agus Budiyono, piawai memilih aksen striping di bodi Scoopy. Makanya tetap tampak berkesan mewah dan juga elegan.“Maunya enggak asal tampil retro biasa, apalagi tampil ngejreng. Enggak banget,” yakin Nyonyo.
Dan menurutnya, kunci ubahan ada pada aksen striping dinamis berwarna krom bermotif tribal yang diklaim berpadu serasi dengan kelir gelap Scoopy. Apalagi sudah pakai bahan sejenis Oracal, yang bila diamati motifnya enggak ribet.
Sepintas nampak motif kombinasi desain bentuk garis namun dengan ketebalan berbeda dan saling terkait. Presisi antara bagian kiri dan kanan alias rapi jali. Oh ya, bentuk striping melengkung mengikuti kontur bentuk fender belakang juga hasil olahan stiker sendiri. Makanya memang jadi enggak pasaran.
Sipnya, Nyonyo paham lokasi paling pas untuk pasang striping. Di antaranya tebeng bodi depan kiri kanan dan fender bodi belakang kiri dan kanan. Alhasil nampak berpadu klop dengan beberapa variasi krom yang ikut diaplikasi. Seperti lis bodi samping dek tengah, sepatbor depan juga topi alias pet headlamp.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 100/80-14
Ban belakang : FDR 120/80-14
Pelek depan : Daytona 185x14
Pelek belakang : Daytona 215x14
Cakram depan : TDR
Suzuki Sixteen ( Kapan-Kapan )
Setelah mencoba SYM Shark dalam sesi first ride beberapa waktu yang lalu, eh ketemu sosok Suzuki Sixteen dari Italia. Bentuknya mirip loh! Cirinya punya bodi gambot dan roda berdiameter 16 inci dengan ban gendut.Selain Suzuki Sixteen dan SYM Shark, model mirip-mirip juga diadopsi oleh Honda SH150i atau Piaggio Beverly. Sepertinya, desain seperti ini menawarkan kenyamanan lebih berkat roda besarnya. Lubang dan jalan bergelombang jadi lebih teredam.
Kembali ke Suzuki Sixteen. Di Italia dijual dalam dua pilihan mesin, yaitu 125cc dan 150cc. Beda kapasitas mesin tentunya beda juga tenaga yang dihasilkan keduanya. Yang 125 cc punya tenaga 9,6 kW sedang yang 150cc lebih besar dengan 11,2 kW.
Dari data spesifikasi, keduanya hanya berbeda pada diameter piston. Sedang stroke-nya sama. Meski beda kepasitas mesin, secara dimensi tak ada yang berbeda.
Suzuki Sixteen ini punya jok lebar dan tebal tapi rendah. Tinggi joknya ke aspal hanya 800 mm, memastikan kaki lebih mudah menapak ke tanah. Suspensi belakangnya ganda menjanjikan stabilitas dipadu ban gendut berukuran 100/80-16M di depan dan 120/80-16 di belakang.
Kalau Masuk Di indonesia Pada Minat Gak Ni Bro...? Fahrul
Mesin Baru Matic Yamaha Menggunakan Teknologi Blue Core
Yamaha gamblang memamerkan mesin motor matic terbarunya namun entah kapan akan dirilis, motor ini dipastikan berkubikasi 125cc,mesin baru ini memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar sekitar 50% dibandingkan dengan versi sebelumnya. Mesin baru SOHC alias mio j indonesia, uirit tenan rek… selain itu Bore dan Stroke: 52,4 mm x 57,9 mm – Rasio kompresi: 11.0:1, pertamax only nich kayaknya.
Desain mesin mirip mio j namun beda bentuk knalpotnya. Jika dilihat dari wujudnya kemungkinan motor baru ini masih mirip dengan Mio j atau GT125. Diasil silinder serta forged piston salah satu teknologi yang gemborkan oleh yamaha. Teknologi Blue Core yang juga sudah dibenamkam di motor byson injeksi india, dengan teknologi blue core ini disinyslir efisiensi konsumsi bahan bakar lebih terjaga dan tentunya menjadikan motor jadi hemat bahan bakar.
Mesin Mio yang Akan Datang |
(1) Improving performance ignite the fuel mixture charging port design and a new combustion chamber
(2) Reduce the energy consumption due to friction between the parts operated by applications designed eccentric cylinder
(3) Improved performance radiator system thanks to the ultra-thin heatsink dense arrangement and design fan and the fan facing new, high performance
(4) Increase torque; use the high setting for the gear ratios and transmission parts.
Disimpulkan kalau mesin terbaru ini memiliki perubahan pada siatem penyemprotan dan penyaluran campuran bahan bakar agar lebih efisian, lebih sempurna dari sistemkinerja di motor YMJET FI sebelumnya. Dengan mengaplikasikan eccentric cylinder mengurangi gesekan berlebih antara piston dan ring piston dengan cylinder sehingga beban mesin berkurang dan bisa memaksimalkan power motor yang dihasilkan. Ada juga perbedaannya dengan motor matic injeksi sebelumnya kalau motor matic ini memiliki desain kipas pendingin model baru yang mampu menstabilkan suhu mesin serta ada perubahan di roda gigi tansmisi atau gear box, kemungikanan jumlah gigi rasio yang berbeda dengan varian matic sebelumnya.
Gimana MIO yang Akan Datang ya :). Fahrul
Suzuki Impluse 125 Vietnam In Indonesia
Secara desain Suzuki Impulse ini Sekilas Mirip Skywave Tapi harusnya Suzuki melihat hal ini sebagai suatu kekuatan. Artinya, ini adalah pembeda . . . di Indoensia kalau mau mendapatkan Skutik dengan Sasis backBone . . . ya Cuma di suzuki doang bisa dapet plus lagi Suspensi belakang sudah Stereo . . . tambah lagi diferensiasinya . . .
berawal dari foto yang di tag Someone di fb, ane penasaran ini matic suzuki apa yak , telisik
punya telisik ternyata namanya suzuki Impulse 125 cc…. mancap bodynya…
melongok sisi engine, mirip sekali dengan suzuki
skydrive/ skywave, dengan kombinasi dual shock breaker belakang, mesin
sohc 2 klep 125 cc berpendingin udara, seperti suzuki skywave ganti
baju, josss..
So simpelnya adlah sebenarnya Bagaimana Kita menaroh sudut pandang
diferensiasi. Maksute gini, akan beda jika kita melihat suatu
diferensiasi adalah kekurangan dan satu lagi melihat diferensiasi
sebagai kekuatan. Sasis Backbone di skutik memang Kurang Fungsional jika
Buat belanja kepasar, tapi kalo buat begaya tentu beda hasilnya,
Terlihat lebih sporty Skutik dengan BackBone karena terlhat lebih padat .
. . nah sekarang tinggal Suzuki nih . . . sayang mindset Skutik
backbonenya kalo ditinggalkan begitu saja walaupun maketnya mungkin tak
sebesar skutik ber dek rata.Spesifikasi Suzuki Impulse 125:
Panjang: 1.920 mm
Lebar: 680 mm
Tinggi: 1.065 mm
Tinggi jok: 770mm
Jarak antara as roda: 1285mm
Ground clearance: 135mm
Mesin:
Tipe Mesin: 4-stroke, 1-silinder, SOHC, dua katup, berpendingin udara.
Piston dan stroke: 53,5 mm x 55,2 mm
Kapasitas silinder: 124cm3
Rasio kompresi: 9.6:1
Tenaga: 6,9 KW/8000 rpm
Torsi: 9.2 Nm/6500 rpm
Karburator: BS26
Silinder: SCEM
Sistem Pengapian: CDI
Sistem Starter: Electrical / membutuhkan sepeda
Drivetrain:
Kopling: Otomatis, kering
Transmisi: Automatic, CVT
Suspensi:
Depan: Telescopic
Belakang: Double dengan swing arm
Ban : Tubeless 70/90-16 dan 80/90-16
Rem depan: Cakram
Rem belakang: Drum Brake
Kapasitas tangki bahan bakar: 5 liter
Baterai: MF 12V – 3 AH / 10 hr
Minggu, 14 September 2014
MyRoad 700i Matic Gambot Kymco
Dibuat dengan desain dan ergonomi pengendara khusus pasar Eropa dan Amerika. Cirinya, punya ukuran super gambot untuk ukuran motor matik. Wheelbase panjang, windscreen besar, triple head lamp dan punya tarikan garis bodi yang elegan. Di bagian belakang, nyala lampu LED-nya jadi ciri khasnya!
Fiturnya juga menarik dan canggih. Dari yang sederhana dulu, ada bagasi ekstra besar yang muat dua helm full face sekaligus. Untuk membuka dan menutup footstep boncenger, Kymco membuat sebuah tuas yang mudah digapai tangan. Memudahkan saat berhenti di jalan tidak rata, ada rem parkir yang dioperasikan dengan diinjak layaknya mobil-mobil terbaru.
Suspensinya mewah bro.. di belakang pakai dual shock yang ternyata memiliki tiga setelah dumping yang bisa dipilih secara elektronik menggunakan tombol di setang sebelah kanan. Untuk pengereman, dual disk brake di depan dan satu di belakang sudah menggunakan teknologi antilock brake system (ABS).
Terakhir, jangan kaget melihat mesinnya! DOHC dua silinder. Mesin ini punya kapasitas ruang bakar bersih 699,5 cc dan powernya mencapai 43,25 kw di 7.250 rpm, torsinya 63 Nm pada 5.500. Transmisinya CVT dan dipastikan tetap mudah dikendarai. Mantab!
Langganan:
Postingan
(
Atom
)