Selasa, 18 November 2014

Tiger 1997 Modif tiga aliras

Tidak ada komentar :
Otosport - Namanya modifikator, Do’i ogah hasil karyanya sama dengan yang lain. Apalagi Honda Tiger lansiran 1997 memang tunggangan kebanggaan builder asli Brebes ini. “Ada kebebasan saat saya memodifikasi motor milik saya sendiri, saya bisa bebas membuat bentuk apa saja, tanpa harus disesuaikan dengan taste orang lain,” bilang builder yang ‘nyaut’ jika di panggil Wiryo.
Alhasil, Honda Tiger kebanggaannya punya kolaborasi tiga aliran yaitu minor Fighter, cafe racer dan klasik. Wow!!!.

Sekarang kita sama-sama bedah proses modifikasi dari ketiga aliran itu. Pertama, minor fighter, aliran modifikasi yang berasal dari Purwokerto ini identik dengan motor buntung dengan kaki-kaki kokoh.
Jadi ‘Si Tiger’ harus disunat, Jack. Hehehe. Maksudnya rangka bagian belakang dipapas. “Saya potong rangka bagian belakang sampai ke dudukan tangki, jadi rangka asli tiger hanya tersisa center bonenya saja. Nah, agar bisa ditunggangi, saya rangkai ulang rangka belakang dengan pipa mekanik berdiameter ½ inci dengan tebal 2,5 mm agar bisa menopang jok single seater, rangka belakang itu saya bikin knock down,” beber pria berjenggot ini.
Hasilnya rangka buntung yang sesuai dengan gaya Minor Fighter mulai terlihat. Nah, uniknya bentuk buntut yang diusung mengacu pada gaya modifikasi kedua, yaitu cafe racer yang bagian belakangnya bentuknya mirip pantat tawon. Bodi pantat tawon dibikin dari bahan galvanis setebal 1 mm, jack.

Sekarang, mengacu pada aliran klasik yang terlihat lewat tangki gambot milik Honda CB yang di custom ulang. Agar tangki terlihat gendut, pada bagian belakang tangki Honda CB yang agak turun dibikin oval dengan menambahkan pelat galvanis.
Walaupun ketiga aliran sudah terlihat. Tapi, proses modifikasi enggak hanya berhenti sampai di sana, Jack. Wiryo mulai mengarah pada bagian kaki-kaki, agar motor terlihat lebih macho. Lengan ayun dipilih model pro arm milik Ducati Hipermotard, sedangkan sok depan aplikasi suspensi gaya upside down buatan lokal.

Pada proses itu bentuk motor sudah terlihat, yahud. Tapi namanya juga builder, Jack. Masih belum puas juga doi. Bagi Wiryo pada bagian tengah motor terilhat kosong dan jika dilihat dari depan motor terlihat lucu, kaki-kaki gambot, tapi bodi langsing. Hehehe, makanya doi menambahkan pipa mekanik setebal 2,5 mm dengan diameter ½ inchi yang ditempelkan pada bagian bawah tangki.
“Pipa yang ada di bawah tangki saya bikin sama dengan rangka belakang yang aplikasi model knock down, karena namanya juga modifikator saya ingin beda dengan yang lain, jika builder lain bikin rangka di las, saya pakai model knock down, tapi tetap safety saat motor diajak riding,” bilang builder hitam manis ini.


Kelar urusan rangka dan bodi proses modifikasi berlanjut ke proses 
pemilihan warna. Warna yang dipilih coklat karena bagi Wiryo warna 
coklat punya kesan klasik, dan dari warna coklat itu motor ini akhirnya 
diberi nama Mocachino. Namanya imut enggak sesuai dengan tampilannya ya,
 Jack? Hahaha.
Terakhir tinggal proses penyesuaian agar motor nyaman saat dikendarai dan enak dipandang. Setang milik Baros dengan model lebar dipilih agar saat riding motor bisa bermanuver, dan lampu dengan aplikasi LED agar saat riding malam motor tetap nyaman. Begitu, Jack.

Sumber : jackbiker.com

Data Modifikasi

Ban depan: Michelin 120/60-17 Ban belakang: Metzeler 190/55-17 Handgrip: Baros Setang: Baros Knalpot: Custom
Wieryo Custom: Jl. Cipinang Muara II, No. 53 Jatinegara, Jakarta Utara.
Telepon: 0859-2130-0042

Tidak ada komentar :

Posting Komentar